Jumat, 26 Juli 2013

Reaksi – reaksi Kimia



a.       Judul Praktikum       :  Reaksi – reaksi Kimia
b.      Tanggal Praktikum   :  27 April 2013
c. Tujuan Praktikum       : Mengamati reaksi kimia berlangsung atau terjadinya dengan melihat perubahan – perubahannya.






ABSTRAK

Percobaan Reaksi – reaksi kimia dilakukan untuk mengamati reaksi kimia berlangsung atau terjadinya dengan melihat perubahan – perubahannya yang dilakukan dengan metodelogi pencampuran beberapa unsur yang menghasilkan beberapa reaksi yang menggunakan pelarut berbeda yaitu lempengen Zn secukupnya, larutan HSO, larutan KCrO, larutan KCrO, larutan Pb(NO), larutan HCl, larutan NaOH dan air suling secukupnya. Dari hasil percobaan diperoleh reaksi yang menghasilkan endapan ketika  Pb(NO)dicampur dengan KCrO dan ketika Pb(NO)dicampur dengan NaOH.  Ketika NaOH dicampur dengan HSO dan NaOH dicampur dengan HCl terjadi reaksi yang menghasilkan perubahan suhu. Dan apabila KCrO dicampur dengan HCl dan KCrOdicampur dengan NaOH maka akan terjadi reaksi perubahan warna. Sedangkan lempengen Zn yang dicampur dengan HCl terbentuk reaksi gas.

Kata Kunci : Larutan, Reaksi, Campuran


BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul.Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk yang lebih besar.Pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, penataulangan atom-atom dalam molekul.
Zat yang mengalami perubahan, yaitu reaktan, ditulis pada sisi kiri dan zat terbentuk, yaitu produk, ditulis pada sisi kanan dari tanda panah. Persamaan kimia harus setara dan mengikuti hukum kekekalan massa. Jumlah atom tiap jenis untuk dalam reaktan dan produk harus sama.
Jenis – jenis reaksi kimia antara lain : reaksi kombinasi yaitu reaksi yang terjadi antara senyawa yang sederhana bergabung menjadi senyawa yang kompleks, reaksi dekomposisi yaitu reaksi yang terjadi antara senyawa yang kompleks terurai menjadi senyawa yang sederhana, reaksi substitusi adalah rekasi yang terjadi karena senyawa – senyawanya tertukar tetapi hanya salah satunya, dan reaksi metatesis adalah reaksi yang terjadi pada senyawa yang kedua kation dan anionnya salang bertukar.
Tanda – tanda terjadi reaksi kimia yaitu terjadinya perubahan warna, perubahan suhu, pembentukan endapan, dan pembentukan gas. Faktor-faktor terjadinya reaksi kimia dapat diakibatkan oleh beberapa hal : bisa karena pencampuran antara zat yang satu dengan yang lainnya, atau karena peembakaran, dan lain - lain.

1.2      Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengamati reaksi kimia berlangsung atau terjadinya dengan melihat perubahan – perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

                  Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang melibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi menghasilan senyawa baru (produk). Cirri – cirri reaksi kimia yaitu : terbentuknya endapan, terbentuknya gas, terjadinya perubahan warna, dan terjadi perubahan suhu/temperatur.
                  Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati 3 perubahan, yaitu : perubahan sifat, perubahan susunan, dan perubahan energi.
                  Salah satu contoh peristiwa kimia yang dapat kita lihat adalah pembakaran, misalnya pembakaran gas etana (elpiji dengan udara). Pada proses pembakaran ini diperlukan etanol dan oksigen sebagai bahan dasar, yang kemudian akan menghasilkan karbondioksida dan air. Dalam hal ini etanol dan oksigen disebut sebagai zat pereaksi (reaktan), sedangkan karbondioksida dan air disebut hasil reaksi (produk).
                  Contoh peristiwa reaksi kimia ini pada umumnya dituliskan pula dalam sebuah persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia adalah gabungan lambang yang menunjukkan suatu reaksi kimia. Rumus – rumus pereaksi diletakkan di sebelah kiri dan hasil reaksi diletakkan di sebelah kanan. Di antara dua sisi tersebut digabungkan dengan tanda kesamaan (=) atau tanda panah (      ).
                  Pada saat terjadinya reaksi, terjadi perubahan – perubahan yang dapat diamati untuk mengetahui zat tersebut bereaksi atau tidak.
                  Reaksi kimia hanyalah penataan ulang susunan atom – atom yang terlibat dalam reaksi. Hukum – hukum dasar kimia, yaitu :
1.      Hukum Lavoisier (Hukum kekebalan massa).
2.      Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hokum kekekalan massa : ”Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.”
3.      Hukum Proust  (Hukum perbandingan tetap).
4.      Proust menyimpulkan bahwa : “Perbandingan massa unsur – unsur dalam senyawa adalah  tertentu dan tetap.”
5.      Hukum Dalton (Hukum kelipatan berganda).
6.      Yaitu berkaitan dengan pasangan unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa.
                 
                  Jenis – jenis reaksi kimia berdasarkan faktor – faktor yang mendorong berlangsungnya reaksi, yaitu :

1.            Berdasarkan perubahan energi

a.       Reaksi Eksoterm
      Reaksi eksoterm adalah reaksi – reaksi kimia yang disertai dengan pembebasan panas (energi).
Contoh : SO2(g) + ½ O2(g)           SO3(g)                           H = - 395,2 kJ

b.      Reaksi Endoterm
      Reaksi endoterm adalah reaksi – reaksi kimia yang disertai penyerapan energi (panas).
Contoh : SO3(g)               SO2(g) + ½ O2(g)                       H = - 395,2 kJ


2.            Berdasarkan tingkat kekompleksan partikelnya           
a.       Reaksi Analisis (Analisa)
      Reaksi analisis (penguraian) adalah reaksi – reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari molekul – molekul besar menjadi molekul -  molekul  sederhana.
Contoh : 2 Ag2O(s)           4Ag(s) + O2(g)

b.      Reaksi Sintetis (Sintesa)
      Reaksi sintetis adalah reaksi – reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari molekul – molekul sederhana menjadi molekul – molekul kompleks.
Contoh : 2H2(g) + O2(g)         2H2O(g)

c.       Reaksi Metatetis
      Reaksi metatetis adalah reaksi – reaksi kimia yang melibatkan pertukaran atom/ion atau gugus atom/gugus ion dengan atom/ion atau gugus atom/gugus ion yang lain.

                  Jika ditinjau berdasarkan produk yang dihasilkan, maka reaksi metatetis masih dapat dibedakan menjadi beberapa reaksi, antara lain sebagai berikut :
1.      Reaksi Pembentuk Endapan
Endapan merupakan zat padat yang memiliki kelarutan yang sangat kecil dalam air dan dihasilkan dari suatu reaksi kimia. Endapan terbentuk apabila kation dari pereaksi satu bereaksi dengan anion dari pereaksi lain membentuk senyawa yang tidak mudah larut dalam larutannya.
2.      Reaksi Pembentuk Gas
Gas dapat terbentuk apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Gas juga dapat terbentuk apabila produk dari suatu pereaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas dan zat lain.
3.      Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu.
4.      Reaksi yang menghasilkan  perubahan warna.

3.            Berdasarkan terjadi tidaknya perubahan Biloks
a.       Reaksi Redoks
      Reaksi reduksi oksidasi (redoks) adalah reaksi – reaksi kimia yang melibatkan terjadinya perubahan biloks suatu zat.
Contoh : H2(g) + O2(g)         2H2O(g)



b.      Reaksi bukan Redoks
      Reaksi bukan redoks adalah reaksi – reaksi kimia yang tidak melibatkan perubahan biloks zat.
Contoh : NaOH(aq) + HCl(aq)            NaCl(aq) + H2O(aq)          
Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dalam reaksi kimia, yaitu :
a. Reaksi kombinasi langsung
b. Reaksi penukargantian sederhana
c.  Reaksi penukargantian rangkap
                     Reaksi kimia mengubah zat – zat asal menjadi zat – zat baru (produk). Perubahan yang terjadi dapat dipaparkan dengan menggunakan rumus kimia zat – zat yang terlibat dalam reaksi tersebut.
                     Di dalam sebuah reaksi kimia, besar maupun kecilnya suatu laju reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Semakin besar konsentrasi  maka semakin besar laju reaksi.
2. Apabila suhu semakin besar maka laju reaksi semakin besar pula.
3. Semakin besar luas permukaan zat reaksi, semakin besar pula laju reaksi.
4. Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi.
               Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
a.  Sifat kimia molekul pereaksi dan hasil reaksi (produk).
b. Konsentrasi zat – zat yang bereaksi.
c.  Pengaruh Temperatur
d.       Pengaruh zat lain yang disebut katalis.








BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM


3.1      Alat dan Bahan

3.1.1        Alat – alat

1.            Tabung reaksi 5 buah
2.            Pipet Ukur
3.            Kertas saring
4.            Gelas Kimia
5.            Karet Penghisap (Filer)

3.1.2        Bahan – bahan

1.            Lempengan Zn secukupnya
2.            Larutan H2SO4 0,1 M 5 mL
3.            Larutan K2Cr2O4 dan K2Cr2O7 0,1 M 5 mL
4.            Larutan Pb(NO3)2 0,1 M 5 mL
5.            Larutan HCl dan NaOH 0,1 M 5 mL
6.            Air suling secukupnya

3.2      Cara Kerja

1.            Reaksi yang menghasilkan endapan
a.       2 mL larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahkan dengan 2 mL larutan K2Cr2O7 0,1 M di dalam tabung reaksi. Amati endapan yang terbentuk.
b.      Cara kerja di atas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O7 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M.
2.            Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a.       2 mL larutan H2SO4 pekat ditambahkan dengan NaOH 0,1 M sebanyak 2 mL didalam tabung reaksi. Amati perubahan suhu dengan memegang bagian bawah tabung reaksi.
b.      Cara kerja di atas diulang dengan menggantikan larutan H2SO4 pekat dengan larutan HCl 0,1 M.

3.            Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a.       Dimasukkan ke dalam tabung reaksi larutan K2Cr2O4 0,1 M kemudian dimasukkan ke dalamnya 2 mL larutan HCl 0,1 M. Amati perubahan warna larutan.
b.      Cara kerja di atas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O4 dengan larutan K2Cr2O7 0,1 M dan larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.

4.            Reaksi yang menghasilkan gas
a.       Dimasukkan 2 mL larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi dan ke dalamnya secuil logam Zn.













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1      Hasil

1.            Reaksi yang menghasilkan endapan

a. Pb(NO3)2 + K2Cr2O7                   PbCr2O7 + K2(NO3)2
b. Pb(NO3)2 +  NaOH             PbOH + Na(NO3)2
                Dari reaksi tersebut, keduanya menghasilkan endapan reaksi a menghasilkan endapan berwarna orange, dan reaksi  b mengahsilkan endapan berwarna putih. Hal tiu disebabkan karena larutan Pb(NO3)2 yang merupakan endapan larutan ini, karena Pb(NO3)2 mempunyai sifat padat.

2.            Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu

a. NaOH + H2SO4              NaSO4 + H2O + H
b. NaOH + HCl             NaCl + H2O
Kedua reaksi di atas telah menghasilkan perubahan suhu, dimana persamaan a menghasilkan larutan yang bersuhu panas dan persamaan b menghasilkan larutan yang bersuhu dingin.

3.            Reaksi yang menghasilkan perubahan warna

      a. K2Cr2O4 + HCl             K2Cl + HCr2O4
              (kuning)      (putih)                         (Orange)
                Larutan K2Cr2O4 berwarna kuning dicampurkan dengan larutan HCl (asam klorida) berwarna putih akan menghasilkan larutan K2Cl(kalium klorida) dan larutan  HCr2O4 dengan warna orange.
      b. K2Cr2O7 + NaOH            K2OH + NaCr2O7
          (Orange)         (Putih)                      (Orange Pekat)
                  Larutan K2Cr2O7 (berwarna orange bening) dicampurkan dengan larutan NaOH berwarna putih akan menghasilkan larutan K2OH (Kalium Hidroksida) dan larutan NaCr2O7 dengan warna orange pekat.

4.            Reaksi pembentukan gas

         2HCl + Zn             ZnCl2 + H2
      Lempeng logam seng (Zn) dicampurkan ke dalam larutan HCl (Asam Klorida) akan menghasilkan ZnCl2 dengan gelembung gas.

5.2        Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan praktikum kali ini mengenai reaksi – reaksi kimia, dikatakan berlangsung apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan endapan, berubah suhu, berubah warna, dan membentuk gas.
  1. Reaksi yang menghasilkan endapan

a. Pb(NO3)2 + K2Cr2O7                   PbCr2O7 + K2(NO3)2
b. Pb(NO3)2 +  NaOH             PbOH + Na(NO3)2
                  Kedua reaksi ini akan menghasilkan suatu endapan, karena Pb(NO3)2 mempunyai sifat padat yang tidak dapat larut dalam air. Dan reaksi endapan hanya dapat terjadi apabila salah satu produk reaksi tidak larut dalam air. Untuk mengetahui kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empiric sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai zat.




  1. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu

a.  Pada saat reaksi NaOH + H2SO4              NaSO4 + H2O + H, maka terjadi reaksi eksoterm. Karena reaksi ini mengeluarkan/membebaskan panas (energi).
b.   Sedangkan pada campuran larutan NaOH + HCl             NaCl + H2O, maka terjadi reaksi endoterm. Karena reaksi dari campuran tersebut disertai dengan penyerapan panas (energi).

  1. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna

  1. Larutan K2Cr2O4 (berwarna kuning) dicampurkan dengan larutan HCl (Asam Klorida) (berwarna putih) akan menghasilkan larutan K2Cl (Kalium Klorida) dan larutan HCr2O4 dengan berwarna orange.
  2. Larutan K2Cr2O7 (berwarna orange bening) dicampurkan dengan larutan NaOH (berwarna putih) akan menghasilkan larutan K2OH (Kalium Hikdroksida) dan larutan NaCr2O7 dengan warna orange pekat.
            Kedua reaksi sama – sama mengalami perubahan warna yang berbeda – beda. Akan tetapi, tidak semua larutan logam maupun non-logam di atas bila dicampurkan dengan larutan lainnya mengalami reaksi kimia, yaitu perubahan warna.

  1. Reaksi yang menghasilkan gas
            Apabila lempengan logam seng (Zn) dicampur dengan larutan HCl (Asam klorida) maka akan timbul gelembung – gelembung gas yang membentuk larutan ZnCl2. hal ini disebabkan apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Selain itu, gas tersebut dapat terbentuk apabila reaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas.
            Dari keempat reaksi yang terjadi di atas, dapat disimpulkan bahwa reaksi metatesis terjadi pada reaksi endapan dan reaksi pembentukan gas. Dimaana reaksi – reaksi tersebut telah melibatkan pertukaran atom/ion atau gugus atom/gugus ion dengan atom/ion atau gugus atom/gugus ion yang lainnya. Hasil pengamatan di atas merupakan beberapa contoh reaksi –reaksi kimia. Dari percobaan yang telah telah diamati, reaksi kimia akan terjadi apabila ditandai dengan berubahnya zat menjadi zat lainnya atau menjadi zat baru dengan sifat – sifat yang baru pula.


























BAB V
KESIMPULAN


                  Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, di antaranya :

1.                  Reaksi kimia dapat dikatakan berlangsung apabila salah satu hal telah teramati, misalnya reaksi pembentukan endapan, terjadinya perubahan suhu dan warna, serta  reaksi pembentukan gas.

2.                  reaksi endapan dapat terjadi apabila salah satu produk reaksi tidak larut dalam air, seperti Pb(NO3)2 yang merupakan padatan.


3.                  Reaksi eksoterm akan terjadi apabila terjadi pembebasan panas (energi). Sedangkan reaksi endoterm terjadi pada saat penyerapan panas (energi).
                     NaOH + H2SO4              NaSO4 + H2O + H (reaksi eksoterm)
NaOH + HCl             NaCl + H2O (reaksi endoterm)

4.                  Tidak semua larutan logam maupun non-logam apabila dicampurka dengan larutan lainnya akan mengalami perubahan kimia.

5.                  Gas akan terbentuk apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik didihnya rendah. Gas juga  akan dapat terbentuk apabila reaksi tidak stabil hingga terurai menjadi gas dan air.




DAFTAR PUSTAKA


Chang, R.2003.Kimia Dasar.PT.Gramedia Pustaka,Jakarta

Hackerenz.wordpress.com/2009/11/25/contoh-contoh-persamaan-kimia (Melalui internet)

Reiza Cullen.2012.reaksi kimia tidak menyebabkan perubahan massa






















LAMPIRAN II
Perhitungan

1.      Hitunglah berat massa dari Pb(NO3)2, K2Cr2O7, K2Cr2O4, dan NaOH dalam satuan gram !
Penyelesaian :

1.      Berat massa dari :
a.       Pb(NO3)2
BM Pb(NO3)2 = Ar Pb + 2 Ar N + 6 Ar O = 331,21
            0,1 M  = gram                x     1000
                               331,21                 50
                                 g =  0,1 x 331,21   = 1,656 gram
                                    20
b.      K2Cr2O7
BM K2Cr2O7 = 2 Ar K + 2 Ar Cr + 7 Ar O = 294
0,1 M   = gram    x     1000
                294              50
gram    = 0,1 x 294    = 1,47 gram
                     20
c.       K2Cr2O4
BM K2Cr2O4 = 2 Ar K + 2 Ar Cr + 4 Ar O = 196,20
0,1 M   = gram    x     1000
              196,20           50
gram    = 0,1 x 196,20   = 0,971 gram
                     20
d.      NaOH
BM NaOH = Ar Na + Ar O + Ar H = 40
gram    = 0,1 x 40   = 0,2 gram
                     20
LAMPIRAN III
Jawaban Tugas dan Pertanyaan

1.      Dalam reaksi – reaksi pada percobaan IV, mana yang tergolong reaksi sintesa dan reaksi analisa?
2.      Mengapa larutan Na dengan air menghasilkan letupan?
3.      Dari percobaan IV, mana di antaranya merupakan reaksi reversibel dan irreversibel?
Penyelesaian :

1.      Reaksi sintesa ialah reaksi – reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari molekul – molekul sederhana menjadi molekul – molekul kompleks.
Yang tergolong : NaOH + HCl             NaCl + H2O
         Reaksi analisa ialah reaksi – reaksi kimia yang melibatkan perubahan – perubahan molekul – molekul besar menjadi molekul sederhana.
         Yang tergolong : NaOH + H2SO4              NaSO4 + H2O + H

2.      Karena pelepasan secara cepat dan reaksi ini merupakan eksotermik, alias menghasilkan panas. Dimana Na memiliki 11 elektron dengan membaginya sesuai kaidah octet maka menghasilkan 1 elektron terluar. Dengan valensi hanya 1 membuatnya sangat mudah bereaksi, 1 elektron akan mudah tertarik oleh unsure lain. Saat dimasukkan ke dalam air, 1 elektron akan mengikat OH dari air, menggantikan H dan membentuk NaOH.

3.      Dari percobaan IV, yang termasuk ke dalam :

Reaksi reversibel : NaOH + HCl             NaCl + H2O
Reaksi irreversibel : 2HCl + Zn             ZnCl2 + H2


LAMPIRAN III
Gambar Alat – alat

Gambar dan Nama Alat
Fungsi
Tabung Reaksi


Digunakan untuk menampung larutan.
clip_image022
Pipet Ukur


Untuk mengukur volume larutan.
clip_image006
Gelas Kimia
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
clip_image020



Karet Penghisap

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.

clip_image047
Kertas saring
Untuk menyaring larutan.

3 komentar:

  1. mbak yang bgian ktak pada reaksi-reaksi itu tanda panah kah?? atau apa

    BalasHapus
  2. itu index dr suatu reaksi....krna kemarin buatnya pake eqution jd gitu deh pas dipost disini...
    :)

    BalasHapus