Jumat, 10 Agustus 2012

Judul : "Indah pada waktunya"

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.(1 Petrus 5 : 7)"

Kerap kali kekuatiran datang menghantui batin kita apabila kita berada dalam suatu masalah. Kekuatiran yang sedang kita alami itu bisa saja menimbulkan hal positif dan juga negatif, tergantung bagaimana cara kita mengatasi rasa kuatir tersebut. Dan kebanyakan orang-orang mengatasi kekuatirannya dengan caranya sendiri, tidak menyerahkannya ke dalam tanganNya,Tuhan Yesus.

Dan ia yang mengatasi kekuatirannya dengan caranya sendiri jarang sekali mendapatkan hal positif, kadang disaat ia sudah tidak kuat lagi,ia melakukan tindakan yang tidak berkenan di hati Tuhan,misalnya bunuh diri.

Berbicara mengenai bunuh diri, saya juga pernah hampir bunuh diri. Sebelumnya saya termasuk siswi yang pandai di SMK dulu. Pada saat saya tamat SMK, besar sekali keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Akan tetapi, karena ekonomi orang tua yang tidak mencukupi, dan yang membiayai saya dan adik saya hanyalah tinggal ibu, saya harus berpikir lagi. Saya berpikir bagaimana caranya supaya saya bisa kuliah??? Ternyata ibu saya tahu apa yang saya inginkan, ibu saya mengizinkan saya untuk kuliah akan tetapi di Perguruan Tinggi Negeri supaya biayanya lebih murah. Dan pada saat itu saya belum terlambat untuk mengikuti Tes SNMPTN, namun hasilnya nol. Saya kalah pada saat itu. Dan pada saat itu saya kecewa kepada Tuhan. Dalam setiap doa ku hanya pertanyaan yang saya lontarkan. "Tuhan,dimanakah Engkau??Kenapa saya kalah??Tidakkah Engkau kasihan padaku??Jawab Tuhan. Mengapa Engkau hanya diam??" Begitu banyak pertanyaan atas kekecewaanku pada Tuhan yang saya lontarkan pada saat itu. Keluarga, teman-teman sekolah guru-guru, kakak kelas, teman-teman bermain,mencoba memberikan motivasi, memberi dukungan, tetapi saya tetap merasa kesal pada saat itu. Akhirnya, saya putuskan untuk bekerja meskipun sebenarnya niat saya ingin kuliah masih ada.

Awalnya saya bekerja di Medan, karena tidak betah saya pergi ke Pekanbaru. Dan saya tidak betah juga. Terakhir saya tetapkan niat saya untuk kuliah dan mengikuti SNMPTN lagi. Sebelum mendaftar, saya berdoa, "Tuhan,jika saya lulus tahun ini,itu artinya Engkau masih memberikan saya kesempatan untuk mencapai cita-cita saya. Akan tetapi jika saya tetap gagal, itu artinya kesuksesan saya tidak harus melalui kuliah. Hanya ada 2 jawaban yang saya butuhkan dari Tuhan, mohon jawab seru doa saya ini Tuhan."

Banyak orang di sekitar saya yang mendukung saya pada saat ujian. Salah seorang teman saya menyuruh saya untuk berdoa "Rosario dan Novena". Saya pun mendengar masukan teman saya tersebut. Sepanjang hari saya berdoa Rosario dan berdoa Angelus. Dan seorang Prater yang sedang membimbing kami dalam kebaktian OMK di Gereja juga mengatakan hal yang serupa. Dan doa-doa itu membawa saya dalam kedamaian. Dan seakan saya pasrah jika saya gagal lagi tahun ini.

Puji Tuhan..
Pada saat pengumuman nama saya keluar, dan saya menang di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (S1). Setelah melihat hasil pengumuman itu, saya langsung masuk kamar dan saya menangis. Saya terharu dengan jawaban Tuhan itu. Saya merasa bersalah karena selama ini telah menyalahkanNya. Ternyata Tuhan mempunyai cara yang berbeda. Saya mengucapkan 3 kali kalimat ini ; 'Syukur kepadaMu,TUHAN.'

Nah, saya mencoba menceritakan cerita saya ini kepada teman semua. Memang, cerita ini sederhana, tapi bermakna. Dimana kita harus menyerahkan segala kekuatiran kita disaat kita sedang berada dalam masalah. Dan apapun yang terjadi, percayalah bahwa semua itu adalah indah. Karena Allah sangat sayang kepada kita. Dia tidak pernah meninggalkan anak-anakNya, Ia tidak pernah membiarkan anakNya bersedih. Mari kita percayakan semua masalah kita kepada Tuhan Yesus. Karena semuanya akan indah pada waktunya. Trims...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar